Korankita.Online.Binjai.Sumut - Berbicara soal Kota Binjai tidak pernah terlepas dari kebersihan dan tatanan kota yang apik. Tak heran kota Binjai kini semakin ramai tumbuh tempat tempat menarik untuk dikunjungi. Mulai dari taman kota, tempat kuliner, hingga objek wisata.
Berangkat dari potensi yang ada muncul ide dari pemilik Taman Edukasi Binjai untuk mengolah yang dulunya lahan sait menjadi Taman Edukasi. Dengan mengusung konsep taman bermain yang dilengkapi segudang fasilitas. Mulai dari wahana outbond, archery, hingga penangkaran lebah madu dan pengolahan air nira menjadi gula aren, menjadi Taman Edukasi Binjai sebagai tempat wisata berbasis alam yang ramah untuk dikunjungi anak.
Tempatnya yang strategis hanya membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit bila ditempuh dari Bandara Internasional Kualanamu menjadikan lokasi ini gampang untuk dicari dan dikunjungi.
Letaknya juga tak jauh dari kota Binjai, Kawan Koran Kita hanya cukup menghabiskan waktu kurang dari 15 menit dari Stasiun Kereta Api Binjai.
Taman ini kerap dikunjungi oleh para keluarga, pelajar, dan masyarakat yang walau hanya sekedar berkumpul untuk menjalin silaturahmi lebih akrab. Tarif masuknya juga murah cukup dengan Rp. 10.000,- per orang, Kawan Koran Kita bisa mendapatkan izin masuk dengan mendapatkan fasilitas parkir gratis, toilet yang bersih, wahana taman rumput yang luas, dan free alas tikar.
Namun jika ingin bermain flying fox dikutip biaya Rp. 30.000,- untuk sekali bermain, sedangkan untuk archery (memanah) juga Rp. 30.000,- untuk setengah jam. Taman Edukasi Binjai juga memiliki paket lengkap bagi instansi atau pengunjung yang masuk dalam partai besar dengan full outbond activity termasuk belajar penangkaran lebah dan mengolah aren menjadi gula merah di kisaran Rp. 150.000,- per orangnya dengan kuota minimal 50 orang.
Banyak kegiatan yang bisa diadakan di sini. Dengan luas wilayah 10 Ha, terbagi atas areal bermain 2Ha dan 8Ha menjadikan tempat ini full recomended untuk berkegiatan outbond, garden party, hingga acara yang sifatnya seremonial.
Reza (53) adalah sosok penggagas Taman Edukasi Binjai. Berlatarbelakang sarjana Ekonomi Manajemen, Reza sempat bekerja di Jakarta selama puluhan tahun hingga akhirnya Tahun 2003 nekad meninggalkan dunia profesional demi menjadi seorang pengusaha. Pada tahun 2016 Reza memulai start up mengelola yang dulunya lahan sawit menjadi Taman, finally tahun 2018 menjadi awal kiprah berdirinya Taman Edukasi Binjai.
Semua pekerja di Taman Edukasi Binjai berpenghasilan dari apa yang mereka kerjakan secara mandiri. Hasil petanian dan perkebunan mereka kelola dan mereka panen jika sudah masanya untuk mencukupi kebutuhan hari-hari. Jadi meskipun traffic pengunjung lagi sepi dikarenakan wabah pandemi Covid-19, mereka tidak terlalu pusing karena tetap berpenghasilan guys.
Wah, ide ini sangat brilian. Tak banyak para pengusaha seperti Reza yang berani menerapkan sistem mandiri ini demi keberlangsungan hidup bersama. Bagi Reza bisnis ini adalah bisnis long term, jadi Reza tetap optimis bisnis ini mampu mencapai lebih dari 15 tahun ke depan. Reza juga konsisten dengan bisnis ini berupa bisnis edukasi, sehingga tak melulu mengejar berapa besar profit yang akan didapatnya.
“Dulu orang bilang saya ini gila karena merubah lahan sawit menjadi taman, sekarang orang yang gila melihat saya karena saya berhasil mendatangkan orang ke taman yang dulunya lahan sawit ini,” tutup Reza.||A.Wijaya
0 Komentar