Foto : Bripka Winardi Siregar
KORANKITA.ONLINE.[ Pematangsiantar - Sumut] -Kalau sedang menelusuri Kota Siantar, Bripka Winardi Siregar sering mengamati berbagai ruas jalan yang mengalami kemacetan lalulintas. Hal itu kata dia, terjadi karena jumlah kendaraan yang bertambah, sedangkan badan jalan tidak diperlebar dan kenderaan yang parkir sembarangan juga sebagai penyebab utamanya kemacetan.
"Perkembangan Kota Siantar jelas tak terhempang. Tapi, karena penataan lalulintas belum maksimal, yang ada kemacetan selalu tak terhindarkan. Terutama saat pagi hari dimana pelajar masuk sekolah dan para pegawai berangkat kerja," kata Winardi yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Siantar.
Lebih jauh dikatakan, kesemerawutan arus lalulintas di suatu kota baginya merupakan cerminan dari perilaku masyarakat kota itu sendiri. Sehingga kalau arus lalulintas semakin semerawut, menurutnya berarti masyarakat atau para pengendera itu sendiri yang memang kurang mematuhi peraturan lalulintas.
Winardi kelahiran tahun 1986 ini juga mengatakan, angkutan kota atau mobil penumpang yang biasa disebut Angkot kadang bisa memperparah kondisi itu, misalnya kemacetan. Selain arus lalulintas yang sering macet, pengendera baginya juga sering mainkan klakson sesuka hati tanpa mengindahkan kenyamanan orang lain.
Lebih jauh dikatakan, pada suatu kesempatan saat keliling kota Siantar, Winardi mengaku pernah melihat sesama sopir Angkot bertengkar karena rebutan sewa yang berujung perkelahian. Lebih parahnya, masyarakat malah jadi penonton." Untung ada yang prihatin dan melerai. Kalau tidak, kurasa bisa fatal," katanya.
"Winardi menghimbau agar para pengendera khususnya sopir Angkot dapat tertib berlalulintas. Bukan tertib disaat ada polisi saja, tetapi harus dimulai dengan kesadaran masing-masing." Ada atau tak ada Polisi lalulintas, pengendera wajib tertib. Karena jalan raya bukan milik pribadi, itu milik umum," tegas Winardi yang suka membantu warga dan murah senyum ini.
Kepada semua warga Kota Siantar, Winardi mengingatkan bagaimana caranya untuk berbuat agar Kota Siantar tetap kondusif dan jangan menjadi faktor yang menjadi pemicu atau menjadi amarah." Sudah satnya kita menggunakan jalan raya tanpa emosi, waktunya tahan emosi.
Untuk saat ini sambung Winardi, mereka dari satuan lalu lintas Polres Siantar rutin merazia Knalpot racing (Blong) yang memekakkan telinga. Sebab itu dinyatakan sebagai bagian dari pelanggaran lalu lintas. Bahkan, hal itu juga merupakan atensi masyarakat, sehingga pihaknya langsung menilang kendaraan bersuara bising.
"Setelah kita tilang, kita suruh pemilik kendaraan mengganti knalpotnya dengan standar di Polres Siantar. Kalau Knalpot racing-nya ditahan sebagai barang bukti. Intinya, kami akan tetap eksis menjaga keamanan serta ketertiban dalam berlalu lintas," tutup Winardi mengakhiri.||01-Str/*
0 Komentar