Foto : "Eli" Pedagang Pangir di Pasar Horas Kota Siantar
KORANKITA.ONLINE.[Pematangsiantar-Sumut] - Pangir atau jenis bunga wewangian yang biasa hadir mendekati bulan puasa Ramadhan, kini mulai tersedia dan diburu. Bahkan semakin mudah didapatkan di Pasar Horas Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar.
Pantauan wartawan, Minggu (20/3/22) sore sekira jam 16.00 WIB, sejumlah pedagang musiman mulai menjajakan pangir, salah satunya Eli (40). Dia mengaku, setiap tahunnya selalu menjual bahan mandi pangir racikan sendiri.
"Saya racik sendiri, kalau Pangir ini terdiri dari pandan, daun sere wangi, nilam, kemelu. Lalu bunga pinang dan terakhir daun jeruk purut. Bahan-bahan ini semua hasil dari tanaman sendiri sebagian beli dari Karang Sari," ujar Eli boru Harapap.
Menurutnya, peluang tersebut ditangkapnya, karena pangir sudah jadi tradisi yang dilakukan setiap mendekati bulan puasa. Selain buat tradisi, Pangir juga bisa buat hal lainnya. Untuk tiga ikatnya, Eli membandrol pangir seharga Rp 5 ribu.
"Kalau dari kampung kami, dari nenek moyang, pangir ini dibuat mandi untuk menyegarkan tubuh dan bisa juga oukup," ucapnya seraya mengatakan di setiap tahun dia dibantu keluarganya membuat pangir hingga 500 ikat lebih untuk dipasarkan.
Seorang pembeli, Avena Matondang (50) menyebutkan, dirinya beli pangir untuk dibuat mandi. Tujuannya kata Avena, untuk membersihkan diri dalam menyambut puasa. Di Siantar tradisi ini disebut Mandi Pangir, mandi membersihkan diri," tukasnya.
Masih kata ibu rumah tangga yang mengenakan kerudung itu. Dalam mandi pangir, menurutnya ada memanjatkan doa juga. Yakni agar terhindar dari cobaan dan malapetaka selama ibadah puasa itu berlangsung sampai selesai.
"Tapi beda lagi kalau di Kota lain, ada yang sebut Marpangir atau ritual mandi untuk membersihkan diri dan rohani. Dimana perlengkapan mandi pangir umumnya bahan-bahan alami yang memiliki aroma harum seperti pandan, putik kelapa yang masih hijau dan lain sebagainya," terangnya.||01-Str/*
0 Komentar