Foto : Kantor Cabang Pegadaian Kota Siantar
KORANKITA.ONLINE.[Patangsiantar-Sumut] - Menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, masyarakat di Kota Siantar berbondong-bondong menebus emas dan barang-barang berharga lainnya di Kantor Cabang Pegadaian Siantar Jalan Thamrin, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Pemimpin cabang PT Pegadaian (Persero) Siantar, Leonard Simanjuntak ditemui wartawan, Kamis (21/4/22) sore jam 16.00 WIB.
Dijelaskan, mendekati Hari Raya Idul Fitri, bisnis gadai menurun, sejalan dengan keinginan masyarakat yang menggunakan perhiasan saat berlebaran.
"Lebih banyak tebus barang menjelang Lebaran daripada menggadaikan barang. Ini sejalan dengan cairnya Tunjangan Hari Raya. Mungkin di hari raya banyak orang yang ingin pakai perhiasan," ucap Leonard.
Perkembangan tren bisnis gadai, biasanya meningkat sebelum memasuki Ramadan seiring meningkatnya kebutuhan modal kerja masyarakat seperti untuk membeli barang untuk berjualan saat Ramadan.
"Terutama kebanyakan para pedagang musiman. Mereka membutuhkan modal lebih untuk memperbanyak stok dagangan mereka dalam menjelang lebaran ini," tuturnya
Setelah itu, sambung Leonard, beberapa hari menjelang Lebaran, jumlah kredit menurun karena penggadai atau nasabah tadi akan melakukan pelunasan.
Barang gadai yang terbanyak ditebus menjelang Lebaran biasanya masih didominasi oleh perhiasan emas dengan kisaran 90 persen dari seluruh barang tebusan.
"Kalau dilihat dari tahun sebelumnya, nilai tebusan bisa mencapai milyaran dan bisa lebih. Disaat beginilah omset Pegadaian menurun. Untuk tahun ini belum tampak penurunan omset tersebut. Terhitung dari awal April hingga kemarin, omset yang berkurang masih berkisar minus 200 juta," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, ada beberapa barang elektronik dan kendaraan bermotor juga biasanya bakal banyak masyarakat yang memilih untuk menebus barang daripada menggadaikannya. Bahkan kendaraan yang digadaikan hanya tersisa yang di gudang saja.
Leonard menuturkan, nasabah yang paling banyak menggadaikan itu masih didominasi oleh handphone. Biasanya, nasabah mendapatkan pinjaman berkisar 1 hingga 2 juta saja.
Kendati demikian, Leonard memprediksi bahwa penurunan gadai tersebut nantinya akan meningkat kembali sehabis Lebaran karena orang-orang biasanya usahanya bangkit lagi setelah mudik atau usai melaksanakan Lebaran.
"Mereka rata-rata (menggadaikan) untuk modal kerja. Salah satunya para pedagang. Mereka butuh modal kembali melanjutkan usahanya. Jadi selesai Lebaran, ya mereka gadaikan lagi," kata dia.
Leonard mengatakan, mudah-mudahan pihaknya bisa menekan kekurangan atau minus 200 juta tadi. Seperti memberikan promo pada cicilan perhiasan atau emas, lalu ada diskon yang diberikan pada nasabah sehingga nasabah banyak yang mau investasi, seperti masyarakat PNS atau pekerja swasta. Dimana cairnya THR dan gaji ke 13.||01-Str/*
0 Komentar