KORANKITA.ONLINE [MEDAN - SUMUT] Setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang edisi tahun 2024 akan fokus pada restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan, dengan slogan “Tanah Kita. Masa depan kita. Kami adalah #GenerationRestoration”.
Tema ini menjadi semacam alarm bagi kita agar melakukan gotong-royong untuk mengatasi masalah kerusakan lahan dan dampaknya kepada masa depan manusia.
Perkumpulan Klub Infonesia Hijau (KIH) Sumatera Utara pun akan ikut juga terlibat langsung dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, dengan mulai sekarang merancang kegiatan tersebut.
Dalam kegiatannya nanti, KIH Sumut akan mengusung sub tema sendiri yakni "Mempertahankan keseimbangan antara ekosistem, sumber daya alam, dan kegiatan manusia demi keberlanjutan lingkungan".
Ketua KIH Sumut, Iskandar Usman didampingi Sekretaris Eko Hendra dan Ketua Panitia Kariaman Sinaga, kepada wartawan di Medan, Senin (13/5/2024) menyampaikan, kegiatan mereka ini direncanakan pada 9 Juni 2024 bertempat di kawasan Medan Marelan.
"Ada sejumlah mata acara yang direncanakan pada kegiatan nanti, di antaranya penanaman pohon di bantaran Sungai Deli, penanaman bibit mangrove serta penebaran bibit atau indukan biota mangrove, dan juga lomba mewarnai tema lingkungan untuk murid TK dan SD/sederajat," kata Iskandar.
Melalui kegiatan ini, KIH Sumut ingin mengampanyekan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, serta menyeimbangkan antara eksploitasi dengan ketersediaan sumber daya untuk jangka panjang.
"Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan generasi saat ini terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri," imbuh Iskandar.
Karena itu, satu poin penting dari kegiatan nanti adalah melakukan konservasi tanaman serta biota-biota yang ada di ekosistem terutama kawasan mangrove.
"Di kawasan mangrove, bukan cuma penanaman pohon, tapi kami juga mengajak masyarakat untuk memastikan bahwa dukungan biota di bawahnya bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan mendatang, dengan melakukan restocking bibit kerang, kepiting, ikan atau mencoba mengembangkan komoditas lain misalnya teripang," paparnya.
Iskandar menyatakan lagi, dalam era modern yang semakin berkembang ini, isu keberlanjutan atau sustainable semakin penting dan mendesak untuk dibahas.
"Pentingnya konsep keberlanjutan atau sustainable dalam konteks global kini dirasakan semakin mendesak. Masalah perubahan iklim, krisis lingkungan, dan ketimpangan sosial semakin meningkat dan menuntut perhatian serius dari seluruh pihak," ungkapnya.
Untuk upaya itu sendiri, KIH Sumut sudah berbuat dengan menyiapkan satu kawasan perlindungan sebagai wilayah konservasi bagi ekosistem mangrove, yang berada di wilayah Medan Marelan.
"Ke depan, kawasan perlindungan itu bukan cuma dijadikan wilayah konservasi, tapi juga ekonomi, edukasi serta ekowisata," cetusnya.
Sementara itu Ketua Panitia Kariaman Sinaga menambahkan, untuk menyongsong kegiatan tersebut mereka sudah mengajak sejumlah stakeholder mulai dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, lembaga pendidikan serta organisasi-organisasi yang punya konsern terhadap lingkungan untuk turut berpartisipsi.
"Kami mengajak partisipasi berbagai lembaga tersebut, untuk turut mendukung kegiatan nanti. Dan terpenting untuk selalu bersama-sama dengan KIH Sumut, selesai acara nanti, terus berupaya mewujudkan program konservasi bagi keberlanjutan lingkungan," ujarnya.
Sekilas KIH Sumut
Klub Indonesia Hijau atau disingkat KIH Sumut didirikan pada tanggal 22 Juni 2008 dan dilakukan perubahan pada tanggal 20 November 2023 untuk menyesuaikan pada peraturan Undang-undang tentang organisasi kemasyarakatan (Ormas).
KIH Sumut bertujuan mewujudkan masyarakat yang berwawasan lingkungan, menyelaraskan antara kehidupan manusia dengan alam.
Ruang lingkup kegiatan organisasi adalah pendidikan, lingkungan hidup, pendidikan lingkungan hidup, penelitian serta sosial masyarakat.
Sementara minat khusus organisasi mencakup flora, fauna, lingkungan hidup, keterampilan lingkungan hidup, pendidikan alternatif dan kearifan tradisional.
Salah satu kegiatan KIH Sumut adalah Pendidikan Konservasi Alam (Peka) yang menjadi wadah pembentukan kader-kader pemelihara lingkungan.||01-Mdn/*
0 Komentar