KORANKITA.ONLINE [Sergai - Sumut] - Masyarakat 4 Dusun Desa Gunung Para 2 Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara meminta agar Inspektorat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai untuk mengaudit keuangan di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gunung Para 2.
Pasalnya,warga masyarakat Desa Gunung Para 2 pernah tidak mengetahui berapa penyertaan modal untuk BUMDes dimaksud serta hasil dan manfaat usaha BUMDes selama ini.
Informasi yang berhasil dihimpun crew korankita BUMDes Gunung Para 2 di sinyalir bermasalah, dimana sejak berdirinya BUMDes di Desa Gunung Para tahun 2019 hingga sekarang tahun 2024 masyarakat Desa Gunung Para 2 tidak pernah mengetahui berapa penyertaan modal BUMDes pada setiap tahun anggaran serta digunakan untuk usaha apa dan bagaimana masyarakat juga pernah mengetahui ,hal itu dikarenakan para pengurus BUMDes Gunung Para 2 sangat tertutup dan tidak pernah transparan dalam pengelolaan BUMDes.
Sejatinya Masyarakat Desa berhak mengetahui dikemana kan modal usaha BUMDes karena sumbernya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang diperoleh melalaui DD dan Alokasi Dana Desa (ADD).kata seorang warga.
Dikatakannya,pada waktu itu sekitar tahun 2000 an pernah dipertanyakan pengelolaan dana BUMDes kepada pengurus BUMDes Gunung Para 2, dihadapan Kepala Desa ,Kadus serta ada Bendahara.Mereka sempat mengatakan ada 27 kali dalam penyewaan Teratak milik BUMDes dengan biaya Rp.4 juta sekali sewa, uangnya ada sekitar seratusan juta lebih, akan tetapi para pengurus BUMDes Gunung Para 2 tidak bisa menunjukkan secara transparan.
Pendapatan BUMDes dari menyewakan Teratak pada tahun 2000 itu saja sudah mecapai Rp 100 juta, dan itu uang tidak sedikit , ditanya kemana uang pendapatan dan keuntungan BUMDes ,malah di diterang kan soal pembelian Bola Lampu, itupun saat diminta bukti pembelian Bola lampu mereka tidak dapat menunjukkan Bon Faktur pembelian.
Pertanyaan salah satu warga masyarakat tentang BUMDes tersebut pada saat itu Kepala Desa Gunung Para 2 Hery bersama Kadus Wanto dan Bendahara hanya bisa saling melihat orang yang ada dikantor desa, ucap warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada koran kita Jumat (23/8) disalah sudut desa Dolok Merawan 2.
"BUMDes itu dibentukkan tujuannya untuk meningkatkan pendapatan ekonomi desa secara umum bukan untuk meningkatkan ekonomi pengurus BUMDes dan kepala Desa, hasil Teratak entah kemana,ternak kambing gak jelas, pangkas dari mulai tukang pangkas ya sampai kursi pangkasnyabpun gak jelas sampai sekarang, dikemakanlah uang Bumdes itu sama pengurus BUMDes Gunung Para 2 ini,"
"BUMDes adalah usaha Desa bukan usaha pribadi maupun kelompok soalnya Direktur BUMDes yang bermana Rina adalah istri Kepala Dusun 4, dan pengurusnya tidak ada orang lain ya mereka mereka aja" ungkap warga yang kelihatan kesal.
Warga masyarakat yang dibincangi korankita juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat kami akan membuat surat ke pihak terkait, Inspektorat,Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai dan pihak kecamatan.ungkapnya
Saat Wartawan media online Korankita melakukan konfirmasi terhadap Kepala Desa Gunung Para 2 Hery Kusnawan dikantornya,Jumat (23/8) sekitar pukul 16.15.wib,menurut salah seorang perangkat desa bagian pelayanan ,kepala desa sudah pulang karena ini sudah pukul 4 sore ,saat ditanya dimana kantor BUMDes dan Direktur BUMDes Gunung Para 2 menurutnya dia tidak tau dan tidak kenal.katanya.||01-PB/Tampoe
0 Komentar