KORANKITA.ONLINE [SIANTAR-SUMUT] - Dipolisikan ke Mako Polres Siantar melakukan penganiayaan secara bersama sama atau pengeroyokan terhadap korban Boston Samosir alias Tambun (35) membuat Honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah kota (Pemko) Siantar berinisial CDT angkat bicara.
Ditemui pada hari Rabu (5/2/2025), CDT didampingi MN yang ikut dipolisikan membatah tegas tudingan pengeroyokan terhadap Tambun tersebut.
"Tidak ada pengeroyokan terhadap dia (Korban) itu, justru dia itu mabok reseh. Keterangan dia itu pun banyak tidak sesuai fakta," Ucapnya.
CDT menjelaskan pada tanggal 29 Desember 2024 dini hari bersama beberapa orang yang merupakan masih tetangganya minum tuak dan alkohol di warung milik Boru Siahaan Jalan Richardo Siahaan, kelurahan Aek Nauli, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar karena ketepatan sudah acara lelang Perayaan Natal di kampung tersebut.
Pada saat itu Tambun juga minum alkohol bersama seorang teman disamping meja mereka dan minuman yang diminum si Tambun (korban) adalah minuman CDT. Saat asyik minum tiba tiba Tambun sudah mabok reseh bahkan sengaja menyenggol meja mereka. Begitupun mereka menyuruh Tambun agar pulang karena sudah mabok tapi Tambun melawan bahkan mengucapkan kata kata kotor kepada mereka dan memukul meja mereka sehingga terduga pelaku DR menampar mulut Tambun.
"Dia itu cuman satu kali ditampar mulutnya karena mengucapkan kata kata kotor dan memukul meja kami. Lagian sebelum ditampar ada 1,5 jam kami bujuk supaya dia pulang karena mabok tapi tetap melawan dan selalu merasa hebat. Bahkan sampai 2 kali datang istrinya menjemput dari warung tersebut, dianya pun tak memperdulikan ajakan istrinya. Justru istrinya tersebut mendapatkan makian dari si tambun (korban)" Jelasnya.
"Dia yang mengaku tidak sadarkan diri dilokasi sama sekali tidak benar. Faktanya dia tetap sadar kok bahkan dibawa isterinya pulang kerumahnya jarak sekitar 500 meter dari warung," sambungnya.
Selain itu CDT juga membantah tudingan Tambun yang mengatakan mereka tidak ada niat baik berdamai maupun membuat pandangan tidak enak saat berpapasan. Mereka melalui Bhabinkamtibmas setempat marga Tarigan dua hari setelah kejadian sudah menghubungi Tambun untuk menyelesaikan masalah tersebut tapi Tambun tidak mau.
"Justru dia itu yang tidak mau didamaikan apalagi Bhabinkamtibmas sudah meneleponnya. Jangankan bertemu, sampai saat ini kami tidak ada berpapasan dengan dia. Jadi dari mana pula kami buat tidak enak sama dia itu. Terserah dia lah mau bilang apa kami sudah menjelaskan semua kejadian kepada penyidik kepolisian bahkan dibawa olah TKP ke warung itu," Pungkasnya.
Sementara terduga pelaku, MN menambahkan sebelum kejadian tidak berada di warung Boru Siahaan tersebut melainkan dilokasi perayaan Natal karena merupakan Panitia.
Mendengar ada keributan membuatnya mendatangi warung tersebut dan ikut menyuruh Tambun untuk pulang ke rumahnya karena sudah mabuk.
"Dari mana pula aku ikut mengkeroyok, aku ke warung itu mendengar keributan dan ikut menyuruh Tambun pulang karena sudah mabok," Kata MN.||01-PB/Tim
1 Komentar
Reseh itu bg kalau minum kirain bandit , badut do hape
BalasHapus