Update

8/recent/ticker-posts

Kinerja Manajer PT Pelindo Teluk Nibung Kota Tanjungbalai Amburadul dan Tertutup Untuk Kalangan Insan Pers



KORANKITA.ONLINE, [Tanjungbalai-Sumut] - Pengelolaan Area Pelabuhan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai amburadul, bahkan terkesan sarat dengan korupsi, pasal nya banyak kebijakan yang dibuat oleh Manajer nya yang terkesan merugikan masyarakat khususnya para penumpang yang akan berangkat ke Negara Jiran tetangga Malaysia juga masyarakat yang mengantar atau menjemput sanak Famili nya yang akan berangkat atau pulang. 

Hal ini dikatakan ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) KotaTanjungbalai, Yusman mengatakan banyak hal hal yang merugikan masyarakat seperti pengunaan  Boarding Pass yang di kenakan kepada setiap penompang atau Orang yang akan berangkat sebesar Rp. 100.000/Orang, setiap kapal Fery yang akan berangkat langsung dihitung dari jumlah penompang yang akan berangkat, sementara apa bila ada penompang yang keberangkatanya  batal, maka uang boarding pass tersebut di anggap hangus, hal ini jelas merugikan para penompang., disisi lain area pelabuhan tersebut juga di jadikan ajang bisnis setiap para pedagang yang berjualan disekitar area pelabuhan di wajib kan membayar bahkan mencapai puluhan juta.


Begitu juga dengan pedagang keliling atau pedagang yang tidak mendapatkan fasilitas juga di wajib kan membayar  meskipun pihak PT Pelindo tidak menyiapkan Fasilitas nya, bahkan warga masyarakat Tanjungbalai yang masuk dan ingin melancong atau berkunjung ke terminal tersebut dihari hari libur atau yang disebut dengan kata weekend juga di kutip bayaran. 

Yusman selaku Ketua DPC PWRI Kota Tanjungbalai sangat meyesalkan sikap dan kebijakan Monejer PT Pelindo Teluk Nibung tersebut, untuk itu Yusman meminta agar kinerja Manejernya perlu dievaluasi agar tidak merugikan masyarakat, bukan itu saja ujar Yusman, Fasilitas yang ada di area pelabuhan Teluk Nibung tersebut terkesan tidak ada perawatan, terlihat kamar mandi yang ada baik di dalam terminal penompang, dan juga kamar mandi yang ada diluar terminal untuk masyarakat yang mengantar atau menjemput penomaong Fery dan masih di area pelabuhan tidak bisa digunakan atau rusak berat dan sampai saat ini tidak ada perawatan, begitu juga dengan penerangan baik di dalam terminal penompang bahkan juga diluar terminal sangat gelap dan butuh penerangan. 

Akibat nya di area pelabuhan tersebut sering terjadi perampokan dan terkesan tidak aman terlebih lagi keberangkatan kapal Fery tersebut dini hari sekitar jam 4 atau jam 5 subuh, begitu juga kepulangan kapal Fery ke Tanjungbalai sekitar jam 18.30 WIB Malam sehingga penerangan sangat dibutuhkan di area pelabuhan. 

Aneh nya lagi saat sejumlah wartawan ingin melakukan konfirmasi ke kantor PT Pelindo Teluk Nibung Kota Tanjungbalai, Senin ( 3/2) tidak ada petugas yang bisa di temui yang ada hanya tenaga honorer, bahkan terkesan dihalang halangi oleh petugas satpam. ||01/TJA>

Posting Komentar

0 Komentar